Abstrak
Halodule pinifolia merupakan jenis lamun pioner yang dapat tumbuh pada lingkungan yang mengalami gangguan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis struktur morfologi dan anatomi Halodule pinifolia. Penelitian ini dilakukan di Pantai Andai Kabupaten Manokwari pada bulan Februari sampai Juni tahun 2022. Pengambilan sampel lamun menggunakan metode transek kuadran yang berukuran 30x30cm yang diletakkan secara acak. Terdapat 3 stasiun pengamatan, dimana setiap stasiun terdiri dari tiga transek dan dua kuadran yang diletakkan pada masing-masing transek. Lima individu Halodule pinifolia dari setiap kuadran diambil untuk pengamatan morfologi dan anatomi. Struktur morfologi Halodule pinifolia yang diamati meliputi akar, rhizoma dan daun. Struktur anatomi yang diamati adalah rhizoma dan daun. Hasil uji Anova menunjukkan bahwa Halodule pinifolia yang tumbuh pada Stasiun II memiliki ukuran morfologi lebih besar. Struktur anatomi rhizoma yang memiliki ukuran paling besar ditemukan pada Stasiun II, sedangkan Struktur anatomi daun lebih besar ditemukan pada Stasiun III. Kondisi Halodule pinifolia pada tiga stasiun termasuk dalam kriteria sangat rapat.
Referensi
Andal, T. (2020). Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL): Rencana Pembangunan dan Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG), Fasilitas Regasifikasi, Dermaga, Gardu Induk dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Azkab, M. H. (2000). Struktur dan Fungsi pada Komunitas Lamun. Oseana, XXV(3), 9–17. https://www.yumpu.com/id/document/read/32190479/struktur-dan-fungsi-pada-komunitas-lamun-oleh-lipi
Gosari, B. A. J., & Haris, A. (2012). Studi Kerapatan dan Penutupan Jenis Lamun di Kepulauan Spermonde. Torani (Jurnal Ilmu Kelautan Dan Perikanan), 22(3), 156–162. https://core.ac.uk/download/pdf/25490826.pdf
Jesajas, D., Raunsay, E., Aisoi, L. E., & Dimara, L. (2016). Analisis Jenis-Jenis Lamun (Seagrass) di Perairan Kampung Yendidori Kabupaten Biak Numfor. Novae Guinea Jurnal Biologi, 8(2), 1–18. https://ejournal.uncen.ac.id/index.php/NG/article/view/958
Latuconsina, H. (2020). Ekologi Perairan Tropis: Prinsip Dasar Pengelolaan Sumber Daya Hayati Perairan [Universitas Islam Malang]. https://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/1832
Lefaan, P. T. (2011). Zonasi dan Adaptasi Morfologi Lamun di Perairan Pesisir Manokwari. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 7(2), 119–130. https://www.researchgate.net/publication/343736829_ZONASI_DAN_ADAPTASI_MORFOLOGI_LAMUN_DI_PERAIRAN_PESISIR_MANOKWARI_Seagrasses_Zonation_and_Morphological_Adaptation_at_Coastal_Waters_of_Manokwari
Lisdawati, L., Ahmad, S. W., & Siwi, L. (2018). Studi Biomassa Lamun (Enhalus acoroides L) dan (Halodule pinifolia) Berdasarkan Kedalaman Air Laut di Pantai Desa Tanjung Tiram Sulawesi Tenggara. BioWallacea : Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research), 5(2), 861–870. https://doi.org/10.33772/biowallacea.v5i2.5878
Martha, L. G. M. R., Julyantoro, P. G. S., & Sari, A. H. W. (2019). Kondisi dan Keanekaragaman Jenis Lamun di Perairan Pulau Serangan, Provinsi Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 5(1), 131–141. https://doi.org/10.24843/jmas.2019.v05.i01.p16
Mason, C. F. (2002). Biology of Freshwater Pollution. Prentice Hall.
Menez, E. G., & Phillips, R. C. (1988). Seagrasses. Smithsonian Contributions to the Marine Sciences, 34, 1–104. https://doi.org/10.5479/si.01960768.34
Minerva, A., Purwanti, F., & Suryanto, A. (2014). Analisis Hubungan Keberadaan dan Kelimpahan Lamun dengan Kualitas Air di Pulau Karimunjawa, Jepara. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 3(3), 88–94. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/maquares/article/view/6657
Natsir, N. A., Selanno, D. A. J., Tupan, C. I., & Male, Y. T. (2020). Analisis Kandungan Merkuri (Hg) dan Kadar Klorofil Lamun Enhalus Acoroides Di Perairan Marlosso dan Nametek Kabupaten Buru Provinsi Maluku. Biosel: Biology Science and Education, 9(1), 89–100. https://doi.org/10.33477/bs.v9i1.1321
Nugraha, A. H., Nurasihkin, & Karlina, I. (2022). Struktur Anatomi dan Kandungan Klorofil Pada Lamun Jenis Enhalus acoroides di PesisirTimur Pulau Bintan dan Pulau Dompak, Kepulauan Riau. OLDI (Oseanologi Dan Limnologi Di Indonesia), 7(1), 23–32. https://www.scribd.com/document/666113302/Struktur-anatomi-dan-kandungan-klorofil-lamun-Ea
Oktoviana, I., Hanifah, T. A., & Kartika, G. F. (2015). Potensi Tanaman Genjer (Limnocharis flava) Sebagai Fitoremediator Ion Timbal (II). JOM FMIPA, 2(2), 1–7. https://docplayer.info/64692813-Potensi-tanaman-genjer-limnocharis-flava-sebagai-fitoremediator-ion-timbal-ii.html
Riswati, M., & Efendy, M. (2020). Analisis Persebaran Lamun Menggunakan Teknik Penginderaan Jauh di Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep. Juvenil:Jurnal Ilmiah Kelautan Dan Perikanan, 1(2), 250–259. https://doi.org/10.21107/juvenil.v1i2.8443
Rosalina, D., Herawati, E. Y., Musa, M., Sofarini, D., & Risjani, Y. (2019). Short Communication: Anatomical Changes in the Roots, Rhizomes and Leaves of Seagrass (Cymodocea serrulata) in Response to Lead. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 20(9), 2583–2588. https://doi.org/10.13057/biodiv/d200921
Rugebregt, M. J., Matuanakotta, C., & Syafrizal, M. (2020). Keanekaragaman Jenis, Tutupan Lamun, dan Kualitas Air di Perairan Teluk Ambon. Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(3), 589–594. https://doi.org/10.14710/jil.18.3.589-594
Santoso, B., Dharma, I. G. B. S., & Faiqoh, E. (2018). Pertumbuhan dan Produktivitas Daun Lamun Thalassia hemprichii (Ehrenb) Ascherson di Perairan Tanjung Benoa, Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 4(2), 278–285. https://doi.org/10.24843/jmas.2018.v4.i02.278-285
Setiawati, T., Alifah, M., Mutaqin, A. Z., Nurzaman, M., Irawan, B., & Budiono, R. (2018). Studi Morfologi Beberapa Jenis Lamun di Pantai Timur dan Pantai Barat, Cagar Alam Pangandaran. Jurnal Pro-Life, 5(1), 487–495. http://ejournal.uki.ac.id/index.php/prolife/article/view/526
Simanjuntak, M. (2012). Kualitas Air Laut Ditinjau Dari Aspek Zat Hara, Oksigen Terlarut dan pH di Perairan Banggai, Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 4(2), 290–303. https://doi.org/10.29244/jitkt.v4i2.7791
Sjafrie, N. D. M., Hernawan, U. E., Prayudha, B., Supriyadi, I. H., Iswari, M. Y., Anggraini, K., Rahmat, Rahmawati, S., & Suyarso. (2018). Status Padang Lamun Indonesia 2018. Puslit Oseanografi-LIPI.
Tristanto, R. (2013). Botani Laut Halodule pinifolia [Universitas Diponegoro]. https://fdokumen.com/document/lamun-halodule-pinifolia.html?page=1
Tuapattinaya, P. M. ., Kurnia, T. S., & Latupeirissa, L. N. (2021). Kondisi dan Keragaman Jenis Lamun di Perairan Pantai Pulau Ambon. Biopendix:Jurnal Biologi, Pendidikan Dan Terapan, 7(2), 95–101. https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/biopendix/article/view/3258
Wakkary, P. G., & Manu, G. D. (2022). Inventory Of Seagrass Types In Talise Waters, Best Likupang District, North Minahasa, North Sulawesi. Urnal Perikanan Dan Kelautan Tropis, 11(2), 1–6. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/JPKT/article/view/34502
Wangkanusa, M. S., Kondoy, K. I. F., & Rondonuwu, A. B. (2017). Study on Density and morphometrics of seagrass Enhalus acoroides from Different Substrates on Coastal Waters of Tongkeina, City of Manado. JIP: Jurnal Ilmiah Platax, 5(2), 210–220. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax/article/view/15934
Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.