Struktur Komunitas dan Status Padang Lamun di Pesisir Kampung Asai, Distrik Windesi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua

Abstrak

Kampung Asai memiliki sumber daya perairan yang cukup melimpah, antara lain ekosistem lamun. Informasi mengenai ekosistem ini di daerah tersebut masih sangat minim, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai struktur komunitas dan status lamun. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan struktur komunitas lamun meliputi komposisi jenis, frekuensi, kerapatan, penutupan, indeks nilai penting, indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2023. Lamun disampel dalam 10 kwadrat berukuran 50x50 cm dalam 3 transek yang dibuat tegak lurus garis pantai dan berjarak 50 m. Hasil pengamatan ditemukan 8 spesies yaitu Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Syringodium isoetifolium, Halophila ovalis, Thalassodendrom ciliatum, Cymodecea rotundata, Cymodecea serrulata dan Halodule pinifolia. Kerapatan lamun tertinggi terdapat pada stasiun 2 (1210,3 ind/m2) dan terendah pada stasiun 3 (486,67 ind/m2). Keanekaragaman berkisar 1,443-1,656 kategori sedang. Keseragaman diperoleh nilai berkisar 0,741-0,924 kategori tinggi dan dominansi berkisar 0,203-0,288 kategori rendah. Penutupan tertinggi terdapat pada stasiun 2, yaitu sebesar 85,21% dan terendah pada stasiun 1 yaitu 73,33%. Meskipun memiliki nilai yang berbeda namun penutupan jenis lamun tergolong dalam kategori kaya/sehat. T. hemprichii, c. rotundata, S. isoetifolium dan E. acoroides memiliki frekuensi tertinggi dibanding lamun jenis lain yang ditemukan pada lokasi penelitian.

https://doi.org/10.47039/ish.5.2023.135-146
PDF

Referensi

Costa, F. M. L. (2022). Mengenal Tradisi Konservasi Laut dari Kampung Asai, Kepulauan Yapen. Kompas.Id. https://www.kompas.id/baca/nusantara/2022/10/15/mengenal-tradisi-konservasi-laut-dari-kampung-asai-kepulauan-yapen

Fachrul, M. F. (2008). Metode Sampling Bioekologi. In Bumi Aksara. Bumi Aksara.

Herliandi. (2011). Keanekaragaman, Sebaran, dan Karakteristik Lamun di Pantai Sancang, Kabupaten Garut. Universitas Pendidikan Indonesia.

Izuan, M., Viruly, L., & Said, T. (2014). Kajian Kerapatan Lamun Terhadap Kepadatan Siput Gonggong (Strombus epidromis) di Pulau Dompak. Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Kawaroe, M., Nugraha, A. H., & Juraij, J. (2016). Ekosistem Padang Lamun. IPB Press.

Maabuat, P. V., & Langoy, M. (2021). Analisis Keanekaragaman Lamun Di Pesisir Pulau Karakelang Kabupaten Kepulauan Talaud Sulawesi Utara. Jurnal MIPA, 10(1), 31–35. https://doi.org/10.35799/jmuo.10.1.2021.31297

Martha, L. G. M. R., Julyantoro, P. G. S., & Sari, A. H. W. (2019). Kondisi dan Keanekaragaman Jenis Lamun di Perairan Pulau Serangan, Provinsi Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 5(1), 131–141. https://doi.org/10.24843/jmas.2019.v05.i01.p16

Muhammad, S. H., Alwi, D., & Fang, M. (2021). Komposisi dan Keanekaragaman Jenis Lamun di Perairan Desa Mandiri Kabupaten Pulau Morotai. Aurelia Journal, 3(1), 73–81. https://doi.org/10.15578/aj.v3i1.10513

Odum, E. P. (1996). Dasar-Dasar Ekologi. UGM Press.

Prinada, Y. (2022). Profil Kabupaten Kepulauan Yapen: Geografi & Potensi Sumber Daya. Tirto.Id. https://tirto.id/profil-kabupaten-kepulauan-yapen-geografi-potensi-sumber-daya-gAnG

Putra, I. N. G. (2019). Karakteristik Morfologi dan Status Padang Lamun di Indonesia [Universitas Udayana]. https://erepo.unud.ac.id/id/eprint/23876/

Rahmawati, S., Hutomo, M., & Nontji, A. (2014). Panduan Monitoring Padang Lamun. Coremap Citi LIPI.

Rani, C., Basri, M., Bahar, D. Y., & Yolanda, M. (2020). Karakteristik Morfologi Lamun Thalassodendron ciliatum (Forsskall) Hartog 1970 (Kelas: Magnoliopsida,Famili : Cymodoceaceae) Berdasarkan Tipe Substrat di Perairan Pantai Timur Kabupaten Bulukumba. Jurnal Kelautan Tropis, 23(1), 85–97. https://doi.org/10.14710/jkt.v23i1.6090

Rosalina, D., Herawati, E. Y., Risjani, Y., & Musa, M. (2018). Keanekaragaman Spesies Lamun di Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. EnviroScienteae, 14(1), 21–28. https://doi.org/10.20527/es.v14i1.4889

Simamora, K., Nababan, B., & Hasyim, B. (2010). Variabilitas Konsentrasi Klorofil-A Daun Suhu Permukaan Laut di Perairan Natuna [IPB University]. https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/131199

Suhud, M. A., Pratomo, A., & Yandri, F. (2012). Struktur Komunitas Lamun di Perairan Pulau Nikoi (pp. 1–9). Jurnal Ilmiah Universitas Maritim Raja Ali Haji. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jplt/article/view/53078

Syamsurisal. (2011). Studi Beberapa Indeks Komunitas Makrozoobenthos di Hutan Mangrove Kelurahan Coppo Kabupaten Barru [Universitas Hasanuddin]. https://adoc.pub/studi-beberapa-indeks-komunitas-makrozoobenthos-di-hutan-man.html

Tishmawati, R. N. C., & Suryanti, C. A. (2014). Hubungan Kerapatan Lamun (Seagrass) dengan Kelimpahan Syngnathidae di Pulau Panggang Kepulauan Seribu. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 3(4), 147–153. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/maquares/article/view/7049

Tuwo, A., & Wijaya, A. (2011). Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut Pendekatan Ekologi, Sosial-Ekonomi, Kelembagaan, dan Sarana Wilayah. Brillian Internasional.

Wagey, B. T. (2017). Morphometric Analysis of Congeneric Seagrasses (Cymodocea Rotundata and Cymodocea Serrulata) in the Coastal Areas of Bunaken National Park, North Sulawesi, Indonesia. AACL Bioflux, 10(6), 1638–1646. http://www.bioflux.com.ro/docs/2017.1638-1646.pdf

Yusuf, M., Koniyo, Y., & Panigoro, C. (2013). Keanekaragaman Lamun di Perairan Sekitar Pulau Dudepo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Nikè:Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 1(1), 18–25. https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/nike/article/view/1212

Creative Commons License

Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.