Abstrak
Serangga adalah organisme yang dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman dan menurunkan kualitas hasil panen, sehingga dapat menimbulkan kerugian ekonomi bagi masyarakat. Saat ini belum banyak penelitian atau pengetahuan tentang serangga yang sering menjadi hama pada kebun masyarakat dan cara masyarakat menanggulangi hama tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keanekaragaman serangga dan jumlah kerusakan yang ditimbulkan pada kebun masyarakat. Penelitian secara dilakukan secara acak pada 4 kebun masyarakat di Kampung Anggra, Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak. Keragaman serangga dihitung dengan menggunakan Shanon-Weiner Diversity Indeks, kesemerataan dan Soronsen Indeks Similarity untuk menilai komposisi spesis pada tiap kebun. Hasil penelitian mencatat 60 spesies serangga dari 37 famili (391 individu) pada 122 tanaman (95 tanaman kol dan 27 tanaman sawi). Tanaman diserang adalah Brassica rapa (sawi putih) dengan jumlah kerusakan 25,47%.
Referensi
Amrullah, S. H. (2019). Pengendalian Hayati (Biocontrol): Pemanfaatan Serangga Predator sebagai Musuh Alami untuk Serangga Hama (Sebuah Review). Prosiding Seminar Nasional Biologi, 5(1), 87–90. https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/article/view/11890
Ataribaba, Y., Setiawan, I., & Noor, T. I. (2020). Pola Pergeseran Nilai Kearifan Lokal Sistem Ladang Berpindah pada Masyarakat Arfak. Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 6(2), 812–832. https://doi.org/10.25157/ma.v6i2.3570
Brower, J. E., Zar, J. H., & Ende, C. von. (1998). Field and Laboratory Methods for General Ecology. McGraw-Hill.
Dwi, E. K., & Utami, S. (2013). Identifikasi Keanekaragaman Serangga Pada Perkebunan Jeruk Pamelo Di Desa Bandar, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan Sebagai Bahan Penyusunan Lks Pokok Bahasan Keanekaragaman Hayati. Pendidikan, 19(1), 1–5.
Hujairin, M., Ismadi, A., & Kustana, T. (2017). Revitalisasi Kearifan Lokal Suku Arfak di Papua Barat Dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan Wilayah. Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Manajemen Pertahanan, 3(1). https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/MP/article/view/59
Krebs, C. J. (1999). Ecological Methodology (2nd, berilustrasi ed.). Benjamin/Cummings.
Magurran, A. E. (1988). Ecological Diversity and Its Measurement. Princeton University Press.
Meyer, J. R. (2003). Departemen of Entomology. NC State Universty.
Oramahi, H., & Wulandari, S. (2017). Identifikasi Morfologi Serangga Berpotensi Sebagai Hama dan Tingkat Kerusakan pada Bibit Meranti Merah (Shorea Leprosula) di Persemaian PT. Sari Bumi Kusuma. Jurnal Hutan
Lestari, 5(3), 644–652. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmfkh/article/view/21141
Sarumaha, M. (2020). Identifikasi Serangga Hama Pada Tanaman Budidaya Holtikultura di Desa Bawolowalani. Jurnal Education and Development, 8(3), 86–91. https://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/1912
Senewe, R. E. (2019). Preferensi Serangga Herbivora Henosepilachna sp (Coleoptera: Coccinellidae) terhadap Beberapa Jenis Tanaman Budidaya. Jurnal Budidaya Pertanian, 15(1), 61–67. https://doi.org/10.30598/jbdp.2019.15.1.61
Sianipar, M. S., Djaya, L., Santosa, E., Soesilohadi, R. H., Natawigena, W. D., & Bangun, M. P. (2015). Indeks Keragaman Serangga Hama Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lahan Persawahan Padi Dataran Tinggi Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Bioma : Berkala Ilmiah Biologi, 17(1), 9–15. https://doi.org/10.14710/bioma.17.1.9-15
Wali, M., & Soamole, S. (2015). Studi Tingkat Kerusakan Akibat Hama Daun pada Tanaman Meranti Merah (Shorea leprosula) di Areal Persemaian PT. Gema Hutani Lestari Kec. Fene Leisela. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 8(2), 36–45. https://doi.org/10.29239/j.agrikan.8.2.36-45

Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.