Abstrak
Masyarakat Adat Raja Ampat merupakan masyarakat nelayan yang mempraktekkan salah satu tradisinya yaitu Sasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Raja Ampat menjadi kawasan konservasi perairan terluas di Indonesia dengan sistem zonasi namun tidak menyelesaikan persoalan kerusakan ekosistem perairan karena masih terjadi aktivitas penangkapan yang merusak terumbu karang. Dalih ekonomi, dan sistem zonasi yang diterapkan oleh pemerintah dan LSM konservasi di perairan merupakan produk luar/modern menjadi salah satu alasan masyarakat untuk tidak taat dan sering melakukan pelanggaran-pelanggaran pada zonasi tersebut. Maka, kegiatan Sasi dibangkitkan kembali dan digunakan untuk mendukung upaya konservasi zonasi perairan yang berbasis kepada masyarakat adat dengan peran tokoh adat dan agama dalam ritual sehingga pelanggaran dan kerusakan terumbu karang tidak terjadi.
Referensi
Bailey, C., & Zerner, C. (1991). Role of Traditional Fisheries Resource Management System for Sustainable Resources Utilization. Centre for Research Institute of Fisheries.
Bourdieu, P. (2010). Arena Produksi Kultural, Sebuah Kajian Sosiologi Budaya. Kreasi Wacana.
Giddens, A. (2011). Runaway World. Profile Books.
Kaplan, D., & Manners, A. A. (1999). Teori budaya. Pustaka Pelajar.
Koentjaraningrat. (2008). Sejarah teori antropologi (Volume 1). Penerbit Universitas Indonesia.
Mcleod, E. (2007). Traditional Marine Resource Management In Raja Ampat, Indonesia [University of Hawwai]. https://birdsheadseascape.com/wp-content/uploads/McLeod07_FinalThesis_Raja-Ampat.pdf
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2009). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. UI Press.
Patria, N. (2003). Antonio Gramsci : Negara dan Hegemoni. Pustaka Pelajar.
Pattiselanno, F., & Mentansan, G. (2010). Kearifan Tradisional Suku Maybrat Dalam Perburuan Satwa Sebagai Penunjang Pelestarian Satwa. Makara, Sosial Humaniora, 14(2), 75–82. http://hubsasia.ui.ac.id/old/index.php/hubsasia/article/view/664
Permana, C. E., Nasution, I. P., & Gunawijaya, J. (2011). Kearifan Lokal Tentang Mitigasi Bencana pada Masyarakat Baduy. Makara, Sosial Humaniora, 15(1), 67–76. http://hubsasia.ui.ac.id/old/index.php/hubsasia/article/view/45
Prastowo, A. (2014). Jual Metode Penelitian Kualitatif; dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Ar-Ruzz Media.
Prihandoko, Jahi, A., Gani, D. S., Purnaba, I. G. P., Adrianto, L., & Tjitradjaja, I. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Nelayan Artisanal Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan di Pantai Utara Provinsi Jawa Barat. Makara,Sosial Humaniora, 15(2), 117–126. http://hubsasia.ui.ac.id/old/index.php/hubsasia/article/view/1418
Snijders, A. (2004). Antropologi Filsafat Manusia : Paradoks dan Seruan. Kanisius.
Sztompka, P. (2005). Sosiologi Perubahan Sosial. Prenada Media.
Yudhie, H. (2005). Melawan dengan Teks. Resist Book.

Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.