Kecepatan Adopsi Teknologi Mesin Pertanian Padi Sawah pada Suku Marind di Kabupaten Merauke

Abstrak

Suku Marind sebagai salah satu masyarakat asli Merauke mulai menanam padi sawah pada tahun 1985, dan padi menjadi salah satu tanaman sumber pangan. Saat ini budidaya padi sawah yang dilakukan Suku Marind dengan menggunakan teknologi mesin pertanian. Tujuan penelitian adalah mengetahui jenis alat yang digunakan dan kecepatan adopsi teknologi mesin pertanian padi sawah bagi Suku Marind, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan adopsi teknologi mesin pertanian padi sawah oleh Suku Marind di Kabupaten Merauke. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian di Kampung Kumbe Distrik Marind, Kampung Urumb dan Kampung Waninggap Nanggo Distrik Semangga. Penentuan responden secara sensus pada petani Suku Marind yang mengusahakan padi sawah dan berjumlah sebanyak 37 petani. Analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif tabulasi dan regresi linier berganda. Mesin pertanian yang digunakan oleh petani adalah hand tractor dan combine harvester. Petani Suku Marind memiliki tingkat kecepatan adopsi teknologi sebesar 3,25 yang termasuk kecepatan adopsi kurang cepat. Faktor-faktor yang secara nyata mempengaruhi kecepatan adopsi inovasi secara simultan dan parsial yaitu tingkat kesulitan, tingkat kesesuaian, kemudahan diamati dan kemudahan diuji coba.

https://doi.org/10.47039/ish.6.2024.101-110
PDF

Referensi

Assegaf I. Chairunisa. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan Adopsi Teknologi Biogas Oleh Peternak Sapi Potong di Desa Timbuseng Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.

BPS. (2018). Distrik Semangga Dalam Angka. BPS Kabupaten Merauke.

BPS. (2019). Distrik Malind Dalam Angka 2019. BPS Kabupaten Merauke.

BPS. (2020). Kabupaten Merauke Dalam Angka 2020. BPS Kabupaten Merauke.

BPS. (2023). Papua Barat Dalam Angka 2023. BPS Provinsi Papua.

Donggulo, Candra V, Lapanjang, M, I., Made, & Usman. (2019). Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi (Oryza Sativa L) Pada Berbagai Pola Jajar Legowo Dan Jarak Tanam. Agrotekbis Universitas Tadulako.

Holle, Y. (2020). The Marind Tribe’s Behavior in Cultivating Paddy Field in Merauke Regency, Papua Province. Jurnal Penyuluhan, 16(2), 185–198. https://doi.org/10.25015/16202033564

Mandang Miranda, Sondakh M.F.Lodwyk, & Laoh O. E. Harryani. (2020). Karakteristik Petani Berlahan Sempit Di Desa Tolok Kecamatan Tompaso. Agri-SosioEkonomi Unsrat, 16(1), 105–114. https://doi.org/10.35791/agrsosek.16.1.2020.27131

Manikmas Made O. A. (2010). Merauke Integrated Rice Estate (Mire): Kebangkitan Ketahanan Dan Kemandirian Pangan Dari Ufuk Timur Indonesia. Analisis Kebijakan Pertanian, 8(4), 323–338. https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/akp/article/view/753

Mollet Julius A. (2015). Pengembangan Pertanian Padi Sawah Masyarakat Suku Marind di Kabupaten Merauke. Jurnal Kajian Ekonomi Dan Studi Pembangunan, II(2), 1–12. https://doi.org/10.56076/jkesp.v2i2.2059

Pitriani, Fauzan, & Fikriman. (2021). Hubungan Teknologi Alsintan Terhadap Produktivitas Padi Sawah di Desa Sungai Puri Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo. Jurnal Agribisnis, 23(1), 116–133. https://journal.unilak.ac.id/index.php/agr/article/view/7629

Prabayanti Herning. (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Adopsi Biopestida Oleh Petani Di Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar. UNS Surakarta.

Rogers M. Everett. (1983). Diffusion of Innovations. The Free Press.

Sa’diyyah Oelfatun, Purnomo Dwi, & Gagung Joko. (2020). Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Alat Dan Mesin Pertanian Hand Tractor Di Kelompoktani Serbaguna Desa Prigi Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis (JEPA), 2(3), 488–492. https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2020.004.03.04

Subejo, S., Wati, R. I., Kriska, M., Akhda, N. T., Kristian, A. I., Wimatsari, A. D., & Penggalih, P. M. (2018). Akses, Penggunaan Dan Faktor Penentu Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pada Kawasan Pertanian Komersial Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Di Perdesaan Yogyakarta. Jurnal Ketahanan Nasional, 24(1), 60. https://doi.org/10.22146/jkn.30270

Subiksa I G.M. (2008). Prospek Pengembangan Rice Estate di Kabupaten Merauke: Tinjauan dari Aspek Pengelolaan Tanah Dan Air. Sumberdaya Lahan, 2(2), 83–94.

Wati, R. I., Subejo, S., Maulida, Y. F., Gagaria Erfo Amanda, Ramdhani Roosasella Amjad, Izroil Khodrad, Rahmalia

Namita Arum, & Putri Laras Atika. (2021). Problematika, Pola, Dan Strategi Petani Dalam Mempersiapkan Regenerasi Di Daerah Istimewa Yogyakarta Untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Wilayah. Jurnal Ketahanan Nasional, 27(2), 187. https://doi.org/10.22146/jkn.65568

Widjono Adi. (2006). Analisis Sosial-Budaya Pengembangan Padi di Merauke. Jurnal Litbang. https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/4262

Yuminarti, U. (2017). Kebijakan Transmigrasi Dalam Kerangka Otonomi Khusus Di Papua: Masalah Dan Harapan. Jurnal Kependudukan Indonesia, 12(1), 13. https://doi.org/10.14203/jki.v12i1.215

Creative Commons License

Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.