Penerapan Aplikasi  Cropwat 8.0 untuk Menetapkan Kebutuhan Air Tanaman dan Air Irigasi di Aimas Kabupaten Sorong Papua Barat: Studi Kasus Budidaya Tanaman Kedelai Glycine max L. Merr

Abstrak

Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan utama setelah padi dan jagung. Kedelai yang kaya akan protein nabati dapat dibuat berbagai olahan. Produksi kedelai nasional cenderung menurun. Keberhasilan produksi kedelai perlu didukung oleh infrastruktur, pasca panen dan sistem tata niaga yang efisien untuk merevitalisasi kapasitas produk kedelai nasional. Ketersediaan air pada suatu lahan merupakan hal yang sangat penting dalam usaha pertanian. Ketersediaan air di lahan ini umumnya dipengaruhi oleh curah hujan dan kemampuan tanah menahan air. Provinsi Papua Barat masuk dalam wilayah pengembangan kedelai nasional untuk menunjang program swasembada kedelai. Distrik Aimas merupakan ibu kota kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat memiliki kondisi dan topografi lahan sangat cocok untuk daerah pertanian. Namun, kegiatan budidaya tanaman masih menerapkan sistem tadah hujan yang berdampak ketidakpastian kebutuhan air tanaman. Salah satu cara untuk menganalisis kebutuhan air tanaman dan air irigasi adalah dengan menggunakan software Cropwat 8.0. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan air tanaman dan air irigasi yang sesuai kondisi lahan untuk budidaya kedelai dengan menggunakan Cropwat. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif analisis. Hasil analisis data diperoleh total kebutuhan air pada budidaya tanaman kedelai di Distrik Aimas Kabupaten Manokwari sebesar 256,9. Total kebutuhan air irigasinya adalah 0 karena curah hujan efektifnya masih lebih besar daripada total kebutuhan air tanaman kedelai.

https://doi.org/10.47039/ish.4.2022.115-123
PDF

Referensi

Allean, R. G., Pereira, L. S., Raes, D., & Smith, M. (1998). Crop evapotranspiration: Guidelines for computing crop water requirements-FAO Irrigation and Drainage peper 56. https://doi.org/10.1016/j.eja.2010.12.001.

Bayong. (1999). Klimatologi Umum. Bandung: ITB.

BPS Kab. Sorong. (2021). Kabupaten Sorong Dalam Angka 2021. Sorong: BPS Kabupaten Sorong. Dipetik Meret 13, 2022, dari www.sorongkab.bps.go.id.

BPS Papua Barat . (2012). Papua Barat dalam Angka 2012. Manokwari.

Dwiratna, N., Nawawi, G., & Asdak, C. (2013). Analisis Curah Hujan Dan Aplikasinya Dalam Penetapan Jadwal Dan Pola Tanam. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik, 15(1), 29-34. http://jurnal.unpad.ac.id/bionatura/article/view/7216

Nurliani, L., Dwiratna, S., & Prawiranegara, B. M. (2019). Analisis Penjadwalan Irigasi pada Budidaya Tanaman Talas Pratama (Colocasia esculenta (L). Schott var. Pratama) Menggunakan CROPWAT 8.0. Teknotan, 13(2), 47-59. https://doi.org/10.24198/jt.vol13n2.3

Panjaitan, D. (2012). Kajian Evapotranspirasi potensial Standar pada daerah irigasi muara jalai kabupaten kampar provinsi riu. Jurnal APTEK, 4(1), 49-54. https://e-journal.upp.ac.id/index.php/aptk/article/view/55

Paski, J. A., Sepriando, A., Faski, G. I., & Handoyo, M. F. (2017). Pemetaan Agroklimat Klasifikasi Oldeman di Provinsi Bengkulu Menggunakan Data Observasi Permukaan dan Multi Satelit (TMPA dan IMERG). Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-4 (hal. 485-492). Bengkulu: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. https://www.researchgate.net/publication/324861139_Pemetaan_Agroklimat_Klasifikasi_Oldeman_di_Provinsi_Bengkulu_Menggunakan_Data_Observasi_Permukaan_dan_Multi_Satelit_TMPA_dan_IMERG_Oldeman_Classification_of_Agroclimate_Mapping_in_Bengkulu_Province_Ba

Prastowo, D. R., Manik, T. K., & Rosadi, R. A. (2016). Penggunaan Model Cropwat Untuk Menduga Evapotranspirasi Standar Dan Penyusunan Neraca Air Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merrill) Di Dua Lokasi Berdeda. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 5(1), 1- 12. https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JTP/article/view/1173

Priyonugroho, A. (2014). Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat Lawang). Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, 2(3). https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jtsl/article/view/1302

Pristianto, Hendrik & mulyadi, mulyadi. (2018). Aplikasi Cropwat 8.0 Sebagai Upaya Menganalisa Kebutuhan Air Irigasi Dan Hasil Produksi Tanaman Jagung Di Kelurahan Matalamagi Kota Sorong. INA-RXIV Papers. 10.31227/osf.io/ku5zh.

Putra, P. A., Sutiono, W., & Rokhman. (2019). Uji Eksperimental Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Menggunakan Pasir Dan Kapur. Jurnal Teknik Sipil: Rancang bangun, 5(2), 4-11. https://doi.org/10.33506/rb.v5i2.705

Sahrirudin, Permana, S., & Farida, I. (2014). Analisis kebutuhan air irigasi untuk Daerah Irigasi Cimanuk Kabupaten Garut. Jurnal Kontruksi, 13(1), 1-10. https://jurnal.itg.ac.id/index.php/konstruksi/article/view/270

Shalsabillah, H., Amri, K., & Gunawan, G. (2018). Analisis Kebutuhan Air Irigasi Menggunakan Metodecropwat Version 8.0. Jurnal Inersia, 10(2), 61-68. https://doi.org/10.33369/ijts.10.2.61-68

Sari, D. F. (2018). Perencanaan Kebutuhan Ar dan Penjadwalan Irigasi Tetes Pada Tanaman Apel Manalagi (Malus Sylvestris) Menggunakan software Cropwat 8.0. Malang: skripsi Universitas Brawijaya. http://repository.ub.ac.id/id/eprint/11381/

Sirait, S., & Maryati, S. (2018). Analisis Perubahan Kapasitas Simpan Air Pada DAS Krueng Meureubo, Aceh. Rona Teknik Pertanian, 11(2), 15-27. https://doi.org/10.17969/rtp.v11i2.13041

Subiadi, & Abdul, R. W. (2016). Analisis Peningkatan Produksi Kedelai di Papua Barat Menggunakan Pendekatan Sistem Dinamik. Buletin Agro-Infotek, 2(1), 27-42. http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/8786

Widati, A. W. (2016). Ketersediaan Pangan Di Provinsi Papua Barat. Seminar Nasional & Call For Paper (hal. 48-63). Surakarta: Universitas Islam Batik Surakarta. https://www.neliti.com/id/publications/171501/ketersediaan-pangan-di-provinsi-papua-barat

Creative Commons License

Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.