Potensi Ekstrak Aseton Kayu Sowang (Xanthosthemon sp.) sebagai Bahan Pengawet Alami Kayu Pulai (Alstonia scholaris R. Br.) dan Kayu Sengon [Parasienthes falcataria L. (Nielsen)]

Abstrak

Kayu sowang (Xanthosthemos spp.) merupakan salah satu jenis tumbuhan berkayu yang memiliki kekuatan alami yang tinggi, karenanya dapat digunakan untuk penggunaan eksterior dalam waktu yang relatif sangat lama. Jenis ini potensial dimanfaatkan sebagai bahan pengawet kayu, oleh sebab itu dikaji kemampuan ekstrak aseton dari bagian teras kayu sowang yang diimpregnasikan pada kayu sampel, selanjutnya diujikan menggunakan rayap tanah pada skala laboratorium.  Metode yang digunakan adalah  eksperimen dengan teknik observasi, dengan menggunakan bagian teras kayu sowang yang dipeoleh dari kawasan hutan Waena, Jayapura dan ekstraksi menggunakan aseton dan kayu uji menggunakan kayu pulai (Alstonia scholaris) dan kayu sengon (Parasienthes falcataria).  Sampel uji kayu diimpregnasi dengan menggunakan esktrak aseton dengan waktu yang berbeda, yaitu 10, 20, 30 dan 40 menit dan diumpankan pada rayap tanah Neotermes sp. selama 28 hari pada skala laboratorium.  Hasil penelitian diperoleh bahwa ekstrak aseton bagian teras kayu sowang memiliki kemampuan untuk menghambat serangan rayap tanah pada kategori aktivitas sedang berdasarkan klasifikasi aktivitas anti rayap (persentase mortalita rayap) pada sampel uji kayu pulai dan kayu sengon.  Berdasarkan persentase kehilangan berat, sample uji kayu pulai dan sengon yang diimpregnasi dengan larutan aseton naik satu peringkat kelas ketahanan kayu.

 

https://doi.org/10.47039/ish.5.2022.67-76
PDF

Referensi

Amaliyah, M.T., D. M., Lestari, R. Y., Raharjo, M. L., Cahyana, B. T., & Nurmilatina, N. (2019). Efektivitas Ekstrak Kayu Ulin (Eusideroxylon Zwageri) sebagai Pengawet Alami Kayu Terhadap Serangan Rayap Tanah (Coptotermes Curvignathus Holmgren). Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 11(2), 85–96. https://doi.org/10.24111/jrihh.v11i2.5652

Bakri, S., Fahriza, A., & Cahyana, B. T. (2012). Serbuk Gergajian Kayu Jati (Tectona Grandis) sebagai Bahan Pengawet Kayu Durian (Durio zibethinus). Jurnal Riset Industri Hasil Hutan, 4(2), 1–5. https://doi.org/10.24111/jrihh.v4i2.1201

Barly, B., & Subarudi, S. (2010). Kajian Industri dan Kebijakan Pengawetan Kayu: sebagai Upaya Mengurangi Tekanan terhadap Hutan. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 7(1), 63–80. https://doi.org/10.20886/jakk.2010.7.1.63-80

Gunawan, E., Susanti, C. M. E., & Demetouw, T. J. (2018). Mengenal Kayu Sowang (Xanthostemon spp.): Kekayaan Endemik Papua yang perlu Diselamatkan. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Jayapura. http://repository.unipa.ac.id:8080/xmlui/handle/123456789/1319

Gunawan, E., Susanti, C. M. E., & Ruimassa, R. (2007). Potensi Ekstrak Sowang (Xanthosthemon sp.) sebagai Bahan Pengawet Kayu Alami. http://repository.unipa.ac.id:8080/xmlui/handle/123456789/1357

Gunawan, E., Wasaraka, A. R., Ruimassa, R., Susanti, C. M. E., & Wospakrik, J. M. (2005). Keawetan Alami Kayu Sowang (Xanthosthemon sp.) (Hibah Bersaing Perguruan Tinggi Ke IX Tahun 2003-2004).

Lestari, M. S., Himawan, T., Abadi, A. L., & Retnowati, R. (2015). Toxicity and Phytochemistry Test of Methanol Extract of Several Plants from Papua Using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 7(4), 866–872. https://www.jocpr.com/abstract/toxicity-and-phytochemistry-test-of-methanol-extract-of-several-plants-from-papua-using-brine-shrimp-lethality-test-bslt-3098.html

Luth, F. (2020). Pengaruh Zat Ekstraktif Beberapa Tumbuhan Terhadap Mortalitas Rayap Tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren). Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian, 8(1), 8–16. https://doi.org/10.35138/paspalum.v8i1.116

Martawijaya, A. (1977). Ciri Umum, Sifat dan Kegunaan Jenis-Jenis Kayu Indonesia. Lembaga Penelitian Hasil Hutan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.

Mayangsari, R. (2008). Sifat Anti Rayap Zat Ekstraktif Kayu Kopo (Eugenia cymosa Lamk.) terhadap Rayap Tanah Coptotermes curvignathus Holmgren [IPB (Bogor Agricultural University)]. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11852

Muslich, M., & Rulliaty, S. (2016). Ketahanan 45 Jenis Kayu Indonesia terhadap Rayap Kayu Kering Dan Rayap Tanah. Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 34(1), 51–59. https://doi.org/10.20886/jphh.2016.34.1.51-59

Nasional, B. S. (2006). Uji Ketahanan Kayu dan Produk Kayu terhadap Organisme Perusak Kayu. In fkt.ugm.ac.id (pp. 1–16). https://teknologihutan.fkt.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/675/2019/01/SNI_01-7207-2006_-_Uji_ketahanan_kayu_dan_produk_kayu_terhadap_organisme_perusak_kayu-1.pdf

Oey, D. S. (1990). Berat Jenis dari Jenis-Jenis Kayu Indonesia dan Pengertian Beratnya Kayu. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan (Indonesia).

Safitri, R., Erniwati, E., & Hapid, A. (2014). Efektivitas Bahan Pengawet Alami dari Tanaman Tembelekan (Lantana camara L) pada Beberapa Jenis Kayu terhadap Serangan Rayap Tanah (Coptotermes sp.). Jurnal Warta Rimba, 2(2). http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/WartaRimba/article/view/3626

Sari, L., & Hadikusumo, S. A. (2004). Daya Racun Ekstraktif Kulit Kayu Pucung terhadap Rayap Kayu Kering Cryptotermes cynocephalus Light. Toxicity of Pucung-wood Bark Extractives to Dry Wood Termite Cryptotermes cynocephalus Light. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kayu Tropis, 2(1), 16–20. https://doi.org/10.51850/JITKT.V2I1.315

Sawaki, C. E. . (2011). Ekstrak Flavonoid Kayu Sowang (Xanthosthemon sp.) sebagai Anti Rayap. Universitas Negeri Papua.

Tarmadi, D., Prianto, A. H., Guswenrivo, I., Kartika, T., & Yusuf, S. (2007). Pengaruh Ekstrak Bintaro (Carbera odollam Gaertn) dan Kecubung (Brugmansia candida Pers) terhadap Rayap Tanah Coptotermes sp Influence of Bintaro (Carbera odollam Gaertn) and Kecubung (Brugmansia candida Pers) Extract against Subterranean Termite Coptotermes sp. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kayu Tropis, 5(1), 38–42. https://doi.org/10.51850/JITKT.V5I1.273

Wahyudi, I., Rahayu, I. S., & Arinana. (2012). Pengujian Efikasi Skala Laboratorium Kayu Hasil Fumigasi Terhadap Serangan Rayap Tanah (Coptotermes curvignathus). Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 17(3), 141–144. https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/JIPI/article/view/8332

Wilson, P., & Pitisopa, F. (2007). Xanthostemon Melanoxylon (Myrtaceae), a New Species from the Solomon Islands. Telopea, 11(4), 399–403. https://doi.org/10.7751/telopea20075738

Wilujeng, S., & Simbiak, M. (2015). Karakterisasi Morfologi Xanthostemon Novoguineensis Valeton (Myrtaceae) dari Papua. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(3), 466–471. https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010315

Yusro, F. (2011). Aktivitas Anti Rayap Tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren) Tiga Fraksi Ekstrak Kayu Pelanjau (Pentaspadon motleyi Hook.f). Jurnal Wana Tropika, 1(2). https://jurnal.instiperjogja.ac.id/index.php/JWT/article/view/66

Creative Commons License

Karya ini dilisensikan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.